GURU YANG INSPIRATIF

Peran Penting Komunikasi Publik

Di ruang pelatihan terdapat seorang peserta, Pak Agus, demikian rekan-rekan sejawatnya memanggilnya. Pak Agus adalah peserta paling senior. Sudah pensiun sebagai guru PNS. Kini beliau masih mengajar di sekolah swasta sebagai guru honorer. Tampaknya secara ekonomi kehidupannya sudah mapan.

Penasaran dengan kondisinya tersebut, narasumber pelatihan berbincang dan banyak bertanya. Sambil berdiri masing-masing memegang cangkir kopi karena pelatihan sedang rehat “coffee break” pagi.

“Bapak sudah pensiun, mengapa masih bersemangat ikut pelatihan ini?”

“Saya masih perlu banyak belajar, Pak. Setiap pelatihan saya bertambah pengetahuan dan pengalaman.”

Dengan nada bicara yang lembut, santun, dan bahasa nonverbal yang mendukung, Pak Agus berterima kasih kepada narasumber tersebut. Tak berapa lama, sesi latihan segera dimulai lagi. Semua peserta telah siap belajar kembali. Pada akhir pelatihan, narasumber memberikan penilaian. Pak Agus menjadi peserta paling kritis dan aktif! Penampilannya di kelas mengesankan bagi narasumber, terutama kesopanannya sebagai seorang senior menghadapi orang-orang yang lebih muda.

Segera di dalam benak narasumber teringat sebuah esai tentang guru yang inspiratif. Esai tersebut menyatakan guru yang inspiratif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Memiliki Empati. Mungkin ini merupakan kualitas terbesar yang dapat dimiliki guru. Menciptakan empati adalah tentang ikatan dengan siswa Anda. Menangis bersama mereka, tertawa bersama mereka. Cobalah untuk berada di rentang gelombang mereka. Kenali emosi mereka dan memahami perasaan mereka. Orang-orang muda yang mudah stres dan kadang-kadang di bawah tekanan yang berat, tetapi semua yang mungkin Anda lihat adalah kemarahan, agresi, perilaku buruk atau tidak sabar. Pada saat itu Anda harus penuh kasih dan memahami beberapa hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup mereka. Dekatilah orang yang sedang terpuruk di bawah dan ketika Anda menemukan mereka, mereka akan terbuka kepada Anda.

(2) Mengembangkan Sikap Mental Positif. Guru adalah manusia seperti orang lain, namun, tekanan dari pekerjaan bersama orang muda terutama mereka yang memiliki masalah sikap dan perilaku kadang-kadang bisa sangat besar. Ini adalah waktu yang Anda butuhkan untuk menjadi kuat. Untuk menjaga senyum di wajah Anda ketika keadaan menjadi sulit. Untuk melihat sisi terang. Untuk berusaha menemukan segi positif dalam setiap situasi negatif. Untuk menjadi filosofis. Kenapa? Karena sikap Anda menular. Anda memiliki pilihan untuk membawa cahaya ke dalam kelas Anda atau melemparkan bayangan.

(3) Tumbuhkan Keterampilan Verbal Anda. Setiap guru yang baik adalah seorang orator ulung. Jika Anda dapat membuat siswa Anda fokus dan tertarik hanya dengan berbicara kepada mereka maka Anda melakukan pekerjaan yang besar. Kapan terakhir kali Anda berbicara tentang sesuatu dan Anda mendapatkan orang terkesima karenanya? “Hanya berbicara dengan mereka ‘berarti menggunakan gairah, emosi, kontak mata yang besar, bahasa tubuh, animasi, modulasi suara dan perasaan. Bicaralah dengan penuh keyakinan. Percayalah pada apa yang Anda katakan. Ajak siswa Anda pada perjalanan yang indah setiap hari.

(4) Tampilkan Sikap Menghormati. Hormati setiap manusia yang ada di kelas Anda. Berbicara dengan mereka seperti Anda berbicara dengan teman-teman terdekat. Tidak ada yang lebih penting di dunia ini daripada orang lain. Seorang guru inspiratif kawakan adalah manusia yang menghormati semua orang, tidak peduli sikap mereka, warna kulit, agama, keyakinan atau status mereka. Setiap siswa Anda memiliki tempat di bumi ini. Anda dapat membantu mereka membuat dampak positif di atasnya juga. Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hidup mereka. Hukum Timbal Balik (Anda menuai apa yang Anda tabur) akan memastikan bahwa rasa hormat yang Anda berikan akan kembali kepada Anda seratus kali lipat.

(5) Ingat bahwa siswa Anda adalah Individu. Ketahuilah siswa Anda di dalam dan luar. Jangan memilih pada imbalan/hukuman bagi semua siswa, karena mereka semua adalah individu yang berbeda. Bicaralah dengan siswa Anda dan terlibat dalam kehidupan mereka. Gunakan gaya pengajaran dan strategi yang berbeda di dalam kelas, karena semua orang belajar dengan cara yang berbeda. Milikilah pilihan untuk proyek-proyek besar atau presentasi di dalam kelas Anda. Yang paling penting, biarkan siswa Anda menjadi kreatif, tidak membatasi mereka. Juga, jangan menghakimi mereka. Jangan punya pikiran sendiri tentang mereka sebelum mereka tampil di hadapan Anda, atau setelah mereka meninggalkan kelas. Carilah makna yang lebih dalam di balik tindakan, bukannya marah atau kesal.

(6) Ketahuilah bahwa mengajar adalah profesi yang mulia. Saat ini guru menyadari bahwa mereka telah diberi hadiah besar—kekuatan untuk mengubah hidup, adalah hari ketika seorang guru inspiratif lahir. Anda memiliki pilihan baik untuk percaya bahwa Anda seorang guru biasa-biasa saja dalam mengajarkan pelajaran yang membosankan untuk anak-anak yang bosan atau, seorang manusia yang membantu manusia lain untuk menyadari potensi penuh mereka dan masuk dan membuat perbedaan positif dalam dunia mereka. Keyakinan Anda menciptakan dunia Anda (dikutip dari Wiki How to Do Something, diakses 3/Jan./2013).

Mencocokkan apa yang tertulis di esai dengan sikap dan perilaku Pak Agus, narasumber pelatihan itu yakin bahwa Pak Agus tak jauh dari beberapa sikap dan perilaku guru yang inspiratif. Yang pasti, Pak Agus telah mempraktikkan nilai “lifelong education”, pendidikan seumur hidup dari buaian hingga liang lahat.*****

Posted on 03/01/2013, in Uncategorized and tagged , , . Bookmark the permalink. Leave a comment.

Leave a comment